Perkebunan Montaya VIII Gununghalu
Perkebunan
Montaya VIII Gununghalu

berdiri sejak tahun 1908 dengan nama NV Cultuur My milik swasta
Belanda, dimana pada tahun 1911 menggabungkan produksinya dengan kebun
Palasari dan Cisalobak. Tahun 1948 NV Cultuur My beralih kepemilikannya
menjadi milik GLB ( Gubernemen Landbouw Bedrijt ) dan tahun 1958 nasionalisasi
menjadi milik pemerintah RI dengan nama perusahaan PPN ( Perusahaan
Perkebunan Negara ) lama lalu menjadi PPN baru, PNP dan tahun 1971 berubah
lagi menjadi Perusahaan Perseroan PT Perkebunan XII yang berkedudukan
di Bandung. Tahun 1982 Perkebunan Montaya digabungkan dengan Perkebunan
Rongga yang sama - sama milik PTP XII dan berada di wilayah Kecamatan
Gunung Halu. Mulai 11 Maret 1996 PTP XII dilebur bersama PTP XI dan
PTP XIII menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII ( PTPN VIII )
Perkebunan terhampar
pada daerah topografi berbukit (kemiringan lereng 10 - 35%) dengan curah
hujan rerata tahunan 1800 - 2600 mm, temperatur harian 22 - 26°C
dan jenis tanah Litosol, Andosol dan Podsolik Merah Kuning.
Luas areal konsesi
keseluruhan adalah 2.137,92 ha, dengan rincian sebagai berikut :
- Tanaman Menghasilan Teh 1.194,00 ha |
- TTAD/TTI/Pesemaian 41,40 ha |
- Hutan Industri, Koloni, Reboisasi 357,62 ha |
- Lahan cadangan 356,20 ha |
- Emplasemen, jalan dll 116,95 ha |
- Bangunan dan sawah 71,75 ha |
PENGELOLAAN TANAMAN
Tanaman pokok yang
dikelola kebun Montaya adalah teh dengan luas areal 1.194,00 ha yang
terdiri dari 47% tanaman klonal dan 53 % tanaman tua (seedling) dengan
populasi rerata ± 7.500 pohon per ha. Selain areal tanaman teh,
juga terdapat areal Hutan Industri (HTI) dan Hutan Koloni seluas 135,00
ha yang ditanami tanaman kayumanis, Albazia, Acasia, Mahoni,
Suren, Manee dsb.
Produktivitas tanaman
teh tahun 1990 hingga tahun 1999 berturut - turut adalah 2.257, 1.974,
2.161, 1.987, 1.328, 1.838, 2.153, 1.672, 2.275 dan 1.881 kg/ha/thn.
PABRIK PENGOLAHAN
TEH
Perkebunan Montaya
memiliki dua buah pabrik pengolahan teh hitam yaitu, Pabrik Teh Ortodoks
Montaya dengan kapasitas olah 12 ton teh kering per hari dan Pabrik
Teh CTC Harendong dengan kapasitas olah 5 ton teh kering per hari, sehingga
total kedua Pabrik tersebut dapat mengolah 17 ton teh kering atau setara
dengan ± 75 ton pucuk segar setiap harinya.
Hasil produksi teh
Montaya merupakan produk yang banyak diminati pada pembeli dan konsumen
dari mancanegara, dan dapat mencapai harga jual tertinggi dibanding
pabrik teh lainnya yaitu rerata Rp.9.054,71/kg untuk jenis eksport dan
Rp.4.873,21 /kg untuk jenis lokal (Juni 2000)
Harga jual yang baik tersebut dicapai
berkat kerjasama yang baik dari bagian - bagian terkait yang meliputi
Bagian tanaman, Pabrik, Teknik dan Administrasi, juga karena adanya
konsistensi mutu produk yang dihasilkan melalui penerapan Sistem Manajemen
Mutu SNI Modul I yang mengarah pada ISO 9002.
KONSTRIBUSI KEUNTUNGAN
DAN PAJAK
Setiap tahunnya
kebun Montaya selalu memberikan keuntungan diatas rerata PTPN VIII,
bahkan masuk kedalam tiga besar kebun yang paling efisien dengan memberikan
konstribusi keuntungan tertinggi. Keuntungan tahun 1999 Rp.2.580/kg
atau memberikan konstribusi keuntungan pada perusahaan sebesar Rp.5.795.005.746,-
(5,8 milyar). Sedangkan pada tahun 2000 (s/d. Juni) mendapatkan keuntungan
sebesar Rp.2.205/ kg dengan konstribusi keuntungan pada perusahaan sebesar
Rp.2.555.893.193,- (2,5 milyar).
Tahun 1999 Perkebunan
Montaya telah menyetorkan kewajiban atas pajak kepada kas negara sebesar
Rp.360.276.093,00 yang terdiri dari PBB,PPN dan PPH pasal 21.
Post a Comment