Header Ads

Perkebunan Montaya VIII Gununghalu

Perkebunan Montaya VIII Gununghalu https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5dVSpx5AO5pHtls7B2yMloLE2iFsHHj6-202MgagWfEpfoVut8BKm1UNAzlvU55ZtnIvKrrUKEV0CcuCmXAmi-Ifnj19pBMHioHpRo5XJdxeNjqkCk9V-MfvqIISgK_6OVIlBLyBZzcs/s1600/DSC_0575.jpg 



berdiri sejak tahun 1908 dengan nama NV Cultuur My milik swasta Belanda, dimana pada tahun 1911 menggabungkan produksinya dengan kebun Palasari dan Cisalobak. Tahun 1948 NV Cultuur My beralih kepemilikannya menjadi milik GLB ( Gubernemen Landbouw Bedrijt ) dan tahun 1958 nasionalisasi menjadi milik pemerintah RI dengan nama perusahaan PPN ( Perusahaan Perkebunan Negara ) lama lalu menjadi PPN baru, PNP dan tahun 1971 berubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan PT Perkebunan XII yang berkedudukan di Bandung. Tahun 1982 Perkebunan Montaya digabungkan dengan Perkebunan Rongga yang sama - sama milik PTP XII dan berada di wilayah Kecamatan Gunung Halu. Mulai 11 Maret 1996 PTP XII dilebur bersama PTP XI dan PTP XIII menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII ( PTPN VIII )


KONDISI ALAM dan LUAS AREAL

 
Perkebunan terhampar pada daerah topografi berbukit (kemiringan lereng 10 - 35%) dengan curah hujan rerata tahunan 1800 - 2600 mm, temperatur harian 22 - 26°C dan jenis tanah Litosol, Andosol dan Podsolik Merah Kuning.
Luas areal konsesi keseluruhan adalah 2.137,92 ha, dengan rincian sebagai berikut :
- Tanaman Menghasilan Teh 1.194,00 ha
- TTAD/TTI/Pesemaian 41,40 ha
- Hutan Industri, Koloni, Reboisasi 357,62 ha
- Lahan cadangan 356,20 ha
- Emplasemen, jalan dll 116,95 ha
- Bangunan dan sawah 71,75 ha

PENGELOLAAN TANAMAN
Tanaman pokok yang dikelola kebun Montaya adalah teh dengan luas areal 1.194,00 ha yang terdiri dari 47% tanaman klonal dan 53 % tanaman tua (seedling) dengan populasi rerata ± 7.500 pohon per ha. Selain areal tanaman teh, juga terdapat areal Hutan Industri (HTI) dan Hutan Koloni seluas 135,00 ha yang ditanami tanaman kayumanis, Albazia, Acasia, Mahoni, Suren, Manee dsb. Produktivitas tanaman teh tahun 1990 hingga tahun 1999 berturut - turut adalah 2.257, 1.974, 2.161, 1.987, 1.328, 1.838, 2.153, 1.672, 2.275 dan 1.881 kg/ha/thn. 
PABRIK PENGOLAHAN TEH 
Perkebunan Montaya memiliki dua buah pabrik pengolahan teh hitam yaitu, Pabrik Teh Ortodoks Montaya dengan kapasitas olah 12 ton teh kering per hari dan Pabrik Teh CTC Harendong dengan kapasitas olah 5 ton teh kering per hari, sehingga total kedua Pabrik tersebut dapat mengolah 17 ton teh kering atau setara dengan ± 75 ton pucuk segar setiap harinya. Hasil produksi teh Montaya merupakan produk yang banyak diminati pada pembeli dan konsumen dari mancanegara, dan dapat mencapai harga jual tertinggi dibanding pabrik teh lainnya yaitu rerata Rp.9.054,71/kg untuk jenis eksport dan Rp.4.873,21 /kg untuk jenis lokal (Juni 2000) Harga jual yang baik tersebut dicapai berkat kerjasama yang baik dari bagian - bagian terkait yang meliputi Bagian tanaman, Pabrik, Teknik dan Administrasi, juga karena adanya konsistensi mutu produk yang dihasilkan melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu SNI Modul I yang mengarah pada ISO 9002.
KONSTRIBUSI KEUNTUNGAN DAN PAJAK
Setiap tahunnya kebun Montaya selalu memberikan keuntungan diatas rerata PTPN VIII, bahkan masuk kedalam tiga besar kebun yang paling efisien dengan memberikan konstribusi keuntungan tertinggi. Keuntungan tahun 1999 Rp.2.580/kg atau memberikan konstribusi keuntungan pada perusahaan sebesar Rp.5.795.005.746,- (5,8 milyar). Sedangkan pada tahun 2000 (s/d. Juni) mendapatkan keuntungan sebesar Rp.2.205/ kg dengan konstribusi keuntungan pada perusahaan sebesar Rp.2.555.893.193,- (2,5 milyar). Tahun 1999 Perkebunan Montaya telah menyetorkan kewajiban atas pajak kepada kas negara sebesar Rp.360.276.093,00 yang terdiri dari PBB,PPN dan PPH pasal 21.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.